Laman

Senin, 12 November 2012

Memberi Minum kepada Anjing


“Seorang wanita pelacur dari Bani Israil melihat seekor anjing meringkuk di dekat sumur, hamper-hampir mati karena kehausan. Maka dia melepas sepatunya, kemudian menciduk air dengannya dan memberi minum anjing itu, maka dengan perbuatan itu, dia diampuni dosanya.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

Hadits ini bukan berarti, seorang pelacur kalau mau diampuni dosa-dosanya, dia boleh memelihara anjing, dengan memberi makan-minum. Tidak seperti itu. Tetapi makna hakikinya, dia telah menyelamatkan nyawa seekor anjing (makhluk hidup) yang hamper mati. Meskipun ia adalah hewan anjing yang dianggap najis.

Di sini terlihat jelas sebuah akhlak yang sangat mulia. Ketika banyak orang berpikir bahwa surga itu mesti dicapai dengan hal-hal yang besar, ternyata ia juga bisa dicapai dengan amal-amal sederhana. Surga itu pintu-pintunya banyak, dan semua kebaikan bisa menjadi jalan untuk menuju surga. Wanita pelacur di atas telah menyelamatkan nyawa seekor anjing yang hamper mati dengan memberinya minum. Maka ketika amal itu dilakukan secara ikhlas, maka dia mendapat ampunan Allah. (dari buku Jangan Hidup Jika Tak Memberi Manfaat, Penulis : Muhamad Yasir).

Hidup Bagaikan Air


Air selalu merubah bentuknya sesuai dengan lingkungannya, ia flexibel dan tidak kaku karena itu ia dapat diterima oleh lingkungannya dan tidak ada yang bertentangan dengan dia. Air tidak putus asa, ia tetap mengalir meskipun melalui celah terkecil sekalipun. Ia tidak putus asa. Dan sekalipun air mengalami suatu kemustahilan untuk mengatasi masalahnya, padanya masih dikaruniakan kemampuan untuk merubah diri menjadi uap. Jadikanlah hidupmu seperti air. Ia dapat memperoleh sesuatu dengan kelembutannya tanpa merusak dan mengacaukan karena dengan sedikit demi sedikit ia bergerak tetapi ia dapat menembus batuan yang keras. Ingat hati seseorang hanya dapat dibuka dengan kelembutan dan kasih bukan dengan paksaan dan kekerasan. Kekerasan hanya menimbulkan dendam dan paksaan hanya menimbulkan keinginan untuk membela diri. (Diambil dari Kisah Inspiratif untuk Semua Orang)

Sabtu, 10 November 2012

Sikap adalah Segalanya


Sikap berperan sangat penting terhadap kesuksesan atau kebahagiaan seseorang. Sejumlah ilmuan dari universitas terkemuka di dunia mengungkapkan bahwa manusia dapat menggali potensinya secara lebih mendalam dan luas dengan sikap yang positif. Berdasarkan hasil penelitian terhadap ribuan orang-orang yang sukses dan terpelajar, berhasil disimpulkan bahwa 85% kesuksesan dari tiap-tiap individu dipengaruhi oleh sikap. Sedangkan kemampuan atau technical expertise hanya berperan pada 15% sisanya. Sikap mempunyai peran yang lebih besar di bidang bisnis jasa maupun bisnis pemasaran jaringan. Sikap berperan pada 99%, jauh lebih besar dibandingkan peran keahlian yang hanya 1%. Dapat dikatakan bahwa mencapai sukses di bisnis jasa maupun bisnis pemasaran jaringan sangatlah gampang, selama dilakukan dengan sikap yang positif. (Diambil dari Kisah Inspiratif untuk Semua Orang)

Jumat, 09 November 2012

Berani Memulai



Ketika perlahan Anda akan memasuki suatu keadaan yang baru, ada suatu ketakutan berkecamuk dalam diri. “Mampukah saya memulainya?” Itulah pertanyaan mendasar yang akan menggoyahkan keyakinan Anda. Hanya ada dua pilihan di depan Anda: mencoba memulainya atau mundur dan berarti Anda menyerah. Padahal, Anda tidak akan pernah tahu seberapa besar potensi yang Anda miliki jika tidak berani untuk memulai. Jika diibaratkan hidup adalah sebuah per, Anda tidak akan pernah tahu sepanjang apa per itu dapat ditarik jika Anda tidak pernah mencoba atau takut untuk menariknya. Maka mulailah! Atasi rasa takut Anda karena itu adalah hal yang wajar. Bahkan, Anda telah berada di jalan yang tepat. Mengapa? Karena, apa yang akan Anda mulai itu sangat berharga bagi diri Anda. (Diambil dari Kisah Inspiratif untuk Semua Orang)

Inspirasi Bunga




Beberapa nilai yang bisa dipetik dari bunga adalah :

Pertama, bunga selalu memberikan manfaat buat banyak orang. Ia memiliki nilai ekonomi yang sangat tinggi. Itu dibuktikan dengan pasar bunga dan toko bunga yang tak pernah sepi pembeli. Tak hanya orang, kupu-kupu pun senantiasa menari kegirangan ketika hinggap di sekitar mahkota bunga.

Kedua, bunga selalu siap menyapa siapa pun dalam setiap keadaan. Mulai dari keadaan suka saat pesta pernikahan, sampai keadaan duka dalam suasana kematian.

Ketiga, bunga selalu menebarkan aroma wangi dan menyegarkan siapa pun. Kendati suatu saat ia dicampakkan, bunga tetap saja konsisten dan istiqomah menebarkan wanginya, sampai batas akhir kekuatannya.

Keempat, bunga rela mekar sekalipun untuk layu dan siap digantikan dengan generasi bunga segar berikutnya. Demikian antara lain metafora bunga yang tak pernah bosan menawarkan arahan kebijakan dalam berkehidupan.

Pelajaran dari bunga ini menyadarkan kita untuk selalu siap digantikan oleh generasi baru yang memiliki aneka keunggulan lebih baik. Regenerasi dan kaderisasi harus terus berlanjut. Semua terjadi agar bisa member manfaat. (dari buku Jangan Hidup Jika Tak Memberi Manfaat, Penulis : Muhamad Yasir).

Belajar dari Lebah


Menurut para ilmuan, untuk memproduksi madu itu, lebah harus naik hampir antara 600.000 sampai 800.000 kali. Ia harus menghampiri jutaan bunga, menempuh perjalanan lebih dari 10 kali lipat bola bumi, menghadapi angin dan gelombang. Pada saat produksi itu, tidak ada lebah yang dibiarkan menganggur. Jika ada yang menganggur, maka ia akan dijauhkan dari sarang. Sebab, lebah penganggur akan mempersempit tempat dan juga menghabiskan madu. Kemudian lebah yang rajin mengajari lebah yang malas. Subhanallah, betapa indah pelajaran dari kerja keras koloni lebah ini. Hikmah ini akan sangat berarti, bagi mereka yang mau menggunakan akal sehatnya. (dari buku Jangan Hidup Jika Tak Memberi Manfaat, Penulis : Muhamad Yasir)

Kamis, 08 November 2012

Inspirasi Pohon Pisang


Ternyata ada sebuah pelajaran menarik di balik eksistensi sebuah pohon pisang. Ia selalu mewariskan keturunan. Sebelum sebuah pohon pisang menghasilkan buah yang mulai matang, atau sebelum pohon pisang ditebang oleh pemiliknya karena sudah tua, maka pohon itu selalu memunculkan tunas-tunas pohon pisang lain.
Kita tahu, pohon pisang termasuk tumbuhan unik. Ia hanya menghasilkan buah sekali saja. Kalau buahnya sudah diambil, otomatis pohon itu akan mati. Ternyata sebelum pohon itu mati, ia sudah mempersiapkan "generasi penerus". Di sini tidak terjadi kekosongan generasi. Istilah "lost generation" tidak dikenal dalam kehidupan pisang. Seakan-akan ia berpesan untuk memberi manfaat, tanpa mengenal waktu dan kondisi. Tak ada jeda. Tak ada keterputusan. Semestinya, hidup kita seperti pohon pisang itu. Selalu ada untuk kepuasan dan kebahagiaan demi kebaikan orang lain. Subhanallah. (dari buku Jangan Hidup Jika Tak Memberi Manfaat, penulis : Muhamad Yasir)