Keuangan menjadi hal yang tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari. Banyak orang yang hidupnya merasa bahagia maupun menderita akibat pengelolaan keuangan yang dilakukannya. Pengelolaan keuangan yang baik tidak hanya memperhitungkan jumlah pengeluarannya saja namun juga perlu memperhitungkan jumlah pemasukan dan nilai aset yang berkembang maupun berkurang di masa depan. Aset tidak selalu berupa fisik seperti rumah, mobil dan tabungan namun juga bisa berupa ilmu pengetahuan, pengalaman dan kesehatan.
Aset
Banyak
orang yang masih menganggap bahwa aset yang kita miliki saat ini akan tetap
ataupun nilainya semakin tinggi di masa yang akan datang. Namun pada
kenyataannya banyak aset yang justru membebani keuangan kita dan nilainya pun
semakin berkurang dari waktu ke waktu, misalnya saja aset berupa mobil. Mobil
yang kita miliki merupakan aset yang sangat bermanfaat apabila kita
memanfaatkannya dengan baik dan dapat mendatangkan cashflow ketika kita menyewakan mobil kita. Namun berbeda ketika
kita menggunakan mobil tersebut untuk kepentingan pribadi dan gengsi saja, maka
mobil tersebut hanya akan menimbulkan biaya karena harus melakukan servis rutin
dan perbaikan-perbaikan akibat termakan waktu maupun pemakaian. Begitu pula
aset yang berupa rumah yang membutuhkan maintainance
pada jangka waktu tertentu. Namun berbeda dengan mobil, aset berupa rumah
memiliki nilai jual yang semakin mahal dari waktu ke waktu karena bidang tanah
tempat berdirinya rumah tidak dapat diproduksi sementara populasi manusia
semakin bertambah.
Berbeda
dengan aset berupa mobil dan rumah yang membutuhkan maintainance, aset berupa tabungan tidak membutuhkan maintainance dan liquiditasnya sangat
tinggi. Bahkan tabungan bisa semakin bertambah apabila kita menyimpannya di
bank dikarenakan ada bunga tabungan dari bank. Namun bunga tabungan di bank
cenderung jauh lebih kecil daripada inflasi yang terjadi. Inflasi sendiri diartikan
sebagai kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus dalam
jangka waktu tertentu. Beberapa orang bahkan menganggap bahwasannya menyimpan
di bank justru merupakan sebuah kerugian. Bagi para pebisnis dan investor
profesional, mereka justru memanfaatkan uang tabungan dari para penabung di
bank dengan cara berhutang untuk diputar dalam bisnis mereka meskipun mereka
harus membayar bunga yang tidak sedikit. Hal tersebut dikarenakan mereka sudah
menghitung dengan cermat keuntungan yang didapat dari bisnis ataupun investasi mereka
akan dapat menutup angsuran dan bunga yang harus mereka bayar di bank.
Aset
berupa non fisik yaitu berupa ilmu pengetahuan, pengalaman dan kesehatan tidak
kalah pentingnya dari aset fisik. Misalnya saja tentang kesehatan, apabila kita
menghitung biaya yang perlu dikeluarkan pada waktu kita sakit tentunya tidak
sedikit. Untuk penyakit gagal ginjal saja kita membutuhkan biaya 50 juta rupiah
sampai dengan 150 juta rupiah per tahun. Belum lagi apabila kita memiliki
penyakit jantung yang membutuhkan biaya mencapai ratusan juta rupiah.
Begitu
pula dengan ilmu pengetahuan dan pengalaman yang merupakan aset berharga untuk
masa depan. Memiliki aset berupa ilmu pengetahuan dan pengalaman menuntun kita untuk
dapat memanfaatkan setiap peluang yang ada untuk mencapai kesuksesan dan
menghindari kita dari kegagalan. Walaupun begitu kegagalan bukan merupakan
jalan buntu yang harus selalu dihindari, justru dengan kegagalanlah kita bisa
memetik pengalaman untuk mencapai kesuksesan. Bahkan ada pepatah yang
mengatakan bahwasannya kesuksesan merupakan buah dari 99 persen kegagalan.
Dengan kata lain, kita tidak boleh menyerah dengan kegagalan.
Investasi Modern
Saat
ini banyak orang yang sadar akan investasi, baik berupa properti, logam mulia,
surat berharga (saham, obligasi, dll) maupun yang terbaru berupa kripto. Orang-orang
konvensional lebih memilih berinvestasi pada properti dan logam mulia karena
dinilai lebih aman dan tampak secara fisik namun kelemahannya kurangnya
liquiditas pada kedua instrumen investasi tersebut. Sementara itu, generasi milineal
dan generasi Z cenderung berinvestasi pada saham, obligasi, emas digital, forex maupun kripto. Tidak hanya
berinvestasi, mereka tidak jarang menjadi trader yang handal.
Saham,
obligasi, emas digital, forex maupun
kripto merupakan investasi yang sangat liquid dan cepat dalam mencapai capital gain. Namun begitu, bagi para
investor maupun trader pemula perlu berhati-hati agar tidak mengalami kerugian
yang besar akibat salah dalam membeli dan menjual portofolio. Perlu perhitungan
dan prediksi yang matang serta mencari informasi terupdate dari setiap
pergerakan ekonomi baik secara makro maupun mikro.
Pengelolaan Keuangan Ideal
Dalam
mengelola keuangan, perlu dilakukan perhitungan yang tepat agar keseimbangan
dapat terjadi. Keseimbangan disini dapat diartikan bahwasannya antara pemasukan
dan pengeluaran untuk konsumsi haruslah seimbang. Untuk itu perlu kita bagi
pos-pos antara pemasukan dan pengeluaran. Misalnya saja dari hasil gaji kita
bagi menjadi : 20% untuk sewa rumah/kos, 40% untuk makan dan minum, 10% untuk
transportasi, 10% untuk tabungan/hal yang tidak terduga, 10% untuk investasi,
dan 10% kita sisihkan untuk donasi.
Sewa
rumah/kos maupun makan dan minum serta transportasi merupakan hal pokok yang
tidak dapat ditawar lagi untuk itu tidak perlu pembahasan lebih lanjut. Yang
akan dibahas disini mengenai tabungan untuk hal-hal yang tidak terduga,
investasi dan juga donasi. Pertama mengenai tabungan, dimana tabungan disini
berguna sebagai dana darurat ketika ada sesuatu yang mendesak misalnya saja
ketika kita sakit, sumbangan ketika ada hajatan, dll. Kedua mengenai investasi,
kita bisa menginvestasikan beberapa persen uang kita dengan harapan dapat
berkembang dan menjadi tabungan di masa depan. Investasi dalam bentuk rumah
maupun logam mulia membutuhkan dana yang cukup besar. Agar kita bisa
berinvestasi dengan modal yang terjangkau, kita bisa berinvestasi pada saham ataupun
kripto. Pada link https://www.nanovest.io/saham-amerika/ kita bisa berinvestasi pada saham AS misalnya
Microsoft, Google, Apple, dll. Sementara untuk investasi di
kripto misalnya bitcoin,ethereum, dll kita bisa klik pada link https://www.nanovest.io/kripto/. Pada investasi saham sebaiknya kita memilih
saham-saham yang sudah jelas bisnisnya dan diperkirakan masa depannya cerah
misalnya pada saham Google. Google diperkirakan akan terus
berkembang dimasa yang akan datang dikarenakan hampir semua pengguna internet menggunakan
jasanya. Begitu juga dengan Microsoft dan Apple
yang produknya selalu laris terjual dan diperkirakan perkembangan teknologi
akan semakin dibutuhkan di masa yang akan datang. Sementara pada investasi
kripto, sebaiknya memilih kripto yang sudah familiar seperti bitcoin dan ethereum. Bitcoin cocok
sebagai sarana investasi dikarenakan menggunakan teknologi blockchain dan pasokan
bitcoin dibatasi tidak akan lebih
dari 21 juta koin. Begitu juga dengan ethereum
yang menggunakan sistem blockchain.
Terakhir
mengenai pos untuk donasi, ketika kita berdonasi uang yang kita berikan
cenderung berkurang pada saat itu namun pada kesempatan lain uang yang kita
donasikan cenderung akan kembali kepada kita bahkan seringkali lebih besar daripada
yang kita donasikan. Meskipun hal tersebut tidak masuk akal namun banyak orang
yang telah membuktikannya dengan syarat kita ikhlas saat melakukan donasi
tersebut.