Laman
Rabu, 19 Desember 2012
Senin, 12 November 2012
Memberi Minum kepada Anjing
“Seorang
wanita pelacur dari Bani Israil melihat seekor anjing meringkuk di dekat sumur,
hamper-hampir mati karena kehausan. Maka dia melepas sepatunya, kemudian
menciduk air dengannya dan memberi minum anjing itu, maka dengan perbuatan itu,
dia diampuni dosanya.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
Hadits ini
bukan berarti, seorang pelacur kalau mau diampuni dosa-dosanya, dia boleh
memelihara anjing, dengan memberi makan-minum. Tidak seperti itu. Tetapi makna
hakikinya, dia telah menyelamatkan nyawa seekor anjing (makhluk hidup) yang
hamper mati. Meskipun ia adalah hewan anjing yang dianggap najis.
Di sini
terlihat jelas sebuah akhlak yang sangat mulia. Ketika banyak orang berpikir
bahwa surga itu mesti dicapai dengan hal-hal yang besar, ternyata ia juga bisa
dicapai dengan amal-amal sederhana. Surga itu pintu-pintunya banyak, dan semua
kebaikan bisa menjadi jalan untuk menuju surga. Wanita pelacur di atas telah
menyelamatkan nyawa seekor anjing yang hamper mati dengan memberinya minum.
Maka ketika amal itu dilakukan secara ikhlas, maka dia mendapat ampunan Allah. (dari buku Jangan Hidup Jika Tak Memberi
Manfaat, Penulis : Muhamad Yasir).
Hidup Bagaikan Air
Air
selalu merubah bentuknya sesuai dengan lingkungannya, ia flexibel dan tidak
kaku karena itu ia dapat diterima oleh lingkungannya dan tidak ada yang
bertentangan dengan dia. Air tidak putus asa, ia tetap mengalir meskipun
melalui celah terkecil sekalipun. Ia tidak putus asa. Dan sekalipun air
mengalami suatu kemustahilan untuk mengatasi masalahnya, padanya masih
dikaruniakan kemampuan untuk merubah diri menjadi uap. Jadikanlah hidupmu
seperti air. Ia dapat memperoleh sesuatu dengan kelembutannya tanpa merusak dan
mengacaukan karena dengan sedikit demi sedikit ia bergerak tetapi ia dapat
menembus batuan yang keras. Ingat hati seseorang hanya dapat dibuka dengan
kelembutan dan kasih bukan dengan paksaan dan kekerasan. Kekerasan hanya
menimbulkan dendam dan paksaan hanya menimbulkan keinginan untuk membela diri. (Diambil dari Kisah Inspiratif untuk Semua
Orang)
Sabtu, 10 November 2012
Sikap adalah Segalanya
Sikap
berperan sangat penting terhadap kesuksesan atau kebahagiaan seseorang.
Sejumlah ilmuan dari universitas terkemuka di dunia mengungkapkan bahwa manusia
dapat menggali potensinya secara lebih mendalam dan luas dengan sikap yang
positif. Berdasarkan hasil penelitian terhadap ribuan orang-orang yang sukses
dan terpelajar, berhasil disimpulkan bahwa 85% kesuksesan dari tiap-tiap
individu dipengaruhi oleh sikap. Sedangkan kemampuan atau technical expertise
hanya berperan pada 15% sisanya. Sikap mempunyai peran yang lebih besar di
bidang bisnis jasa maupun bisnis pemasaran jaringan. Sikap berperan pada 99%,
jauh lebih besar dibandingkan peran keahlian yang hanya 1%. Dapat dikatakan
bahwa mencapai sukses di bisnis jasa maupun bisnis pemasaran jaringan sangatlah
gampang, selama dilakukan dengan sikap yang positif. (Diambil dari Kisah Inspiratif untuk Semua Orang)
Jumat, 09 November 2012
Berani Memulai
Ketika
perlahan Anda akan memasuki suatu keadaan yang baru, ada suatu ketakutan
berkecamuk dalam diri. “Mampukah saya memulainya?” Itulah pertanyaan mendasar
yang akan menggoyahkan keyakinan Anda. Hanya ada dua pilihan di depan Anda: mencoba
memulainya atau mundur dan berarti Anda menyerah. Padahal, Anda tidak akan
pernah tahu seberapa besar potensi yang Anda miliki jika tidak berani untuk
memulai. Jika diibaratkan hidup adalah sebuah per, Anda tidak akan pernah tahu
sepanjang apa per itu dapat ditarik jika Anda tidak pernah mencoba atau takut
untuk menariknya. Maka mulailah! Atasi rasa takut Anda karena itu adalah hal
yang wajar. Bahkan, Anda telah berada di jalan yang tepat. Mengapa? Karena, apa
yang akan Anda mulai itu sangat berharga bagi diri Anda. (Diambil dari Kisah Inspiratif untuk Semua Orang)
Inspirasi Bunga
Beberapa
nilai yang bisa dipetik dari bunga adalah :
Pertama,
bunga selalu memberikan manfaat buat banyak orang. Ia memiliki nilai ekonomi
yang sangat tinggi. Itu dibuktikan dengan pasar bunga dan toko bunga yang tak
pernah sepi pembeli. Tak hanya orang, kupu-kupu pun senantiasa menari
kegirangan ketika hinggap di sekitar mahkota bunga.
Kedua,
bunga selalu siap menyapa siapa pun dalam setiap keadaan. Mulai dari keadaan
suka saat pesta pernikahan, sampai keadaan duka dalam suasana kematian.
Ketiga,
bunga selalu menebarkan aroma wangi dan menyegarkan siapa pun. Kendati suatu
saat ia dicampakkan, bunga tetap saja konsisten dan istiqomah menebarkan wanginya, sampai batas akhir kekuatannya.
Keempat,
bunga rela mekar sekalipun untuk layu dan siap digantikan dengan generasi bunga
segar berikutnya. Demikian antara lain metafora bunga yang tak pernah bosan
menawarkan arahan kebijakan dalam berkehidupan.
Pelajaran
dari bunga ini menyadarkan kita untuk selalu siap digantikan oleh generasi baru
yang memiliki aneka keunggulan lebih baik. Regenerasi dan kaderisasi harus
terus berlanjut. Semua terjadi agar bisa member manfaat. (dari buku Jangan Hidup Jika Tak Memberi Manfaat, Penulis : Muhamad
Yasir).
Belajar dari Lebah
Menurut para ilmuan, untuk memproduksi madu itu, lebah harus naik hampir antara 600.000 sampai 800.000 kali. Ia harus menghampiri jutaan bunga, menempuh perjalanan lebih dari 10 kali lipat bola bumi, menghadapi angin dan gelombang. Pada saat produksi itu, tidak ada lebah yang dibiarkan menganggur. Jika ada yang menganggur, maka ia akan dijauhkan dari sarang. Sebab, lebah penganggur akan mempersempit tempat dan juga menghabiskan madu. Kemudian lebah yang rajin mengajari lebah yang malas. Subhanallah, betapa indah pelajaran dari kerja keras koloni lebah ini. Hikmah ini akan sangat berarti, bagi mereka yang mau menggunakan akal sehatnya. (dari buku Jangan Hidup Jika Tak Memberi Manfaat, Penulis : Muhamad Yasir)
Kamis, 08 November 2012
Inspirasi Pohon Pisang
Ternyata ada sebuah pelajaran menarik di balik eksistensi sebuah pohon pisang. Ia selalu mewariskan keturunan. Sebelum sebuah pohon pisang menghasilkan buah yang mulai matang, atau sebelum pohon pisang ditebang oleh pemiliknya karena sudah tua, maka pohon itu selalu memunculkan tunas-tunas pohon pisang lain.
Kita tahu, pohon pisang termasuk tumbuhan unik. Ia hanya menghasilkan buah sekali saja. Kalau buahnya sudah diambil, otomatis pohon itu akan mati. Ternyata sebelum pohon itu mati, ia sudah mempersiapkan "generasi penerus". Di sini tidak terjadi kekosongan generasi. Istilah "lost generation" tidak dikenal dalam kehidupan pisang. Seakan-akan ia berpesan untuk memberi manfaat, tanpa mengenal waktu dan kondisi. Tak ada jeda. Tak ada keterputusan. Semestinya, hidup kita seperti pohon pisang itu. Selalu ada untuk kepuasan dan kebahagiaan demi kebaikan orang lain. Subhanallah. (dari buku Jangan Hidup Jika Tak Memberi Manfaat, penulis : Muhamad Yasir)
Rabu, 24 Oktober 2012
MUARA
Muara adalah wilayah badan air yang menjadi
pertemuan antara satu atau lebih sungai pada wilayah pesisir dengan wilayah laut. Muara sangat
terpengaruh oleh kondisi air daratan seperti aliran air tawar dan sedimen,
serta air lautan seperti pasang-surut, gelombang, dan masuknya air asin.
Sebagai hasilnya, muara mengandung banyak ceruk biologis dalam area kecil, dan
begitu juga terkait dengan tingginya keanekaragaman hayati.
Muara-muara
sungai biasanya terjadi pasang surut sungai (dalam bahasa ilmiah aestus), dan sering dicirikan oleh
sedimentasi atau endapan lumpur dari darat yang terbawa air hujan. Kondisi air
di muara terdiri dari air payau.
Muara sungaiadalah lingkungan laut yang
pH, salinitas, dan kadar air bervariasi, tergantung pada hilir sungai yang
bermuara dan salinitas laut (samudra dan lautan memiliki tingkat salinitas yang
berbeda). Waktu yang dibutuhkan untuk terjadinya siklus pembentukan muara
disebut dengan waktu pembilasan.[2]
§ Muara sirkulasi adalah muara pada umumnya; hal ini terjadi ketika air tawar atau air payau
mengalir keluar di dekat permukaan, sementara air garam padat mengalir ke dalam
di dekat bagian bawah.
§ Anti-Aliran muara adalah kebalikannya, di mana air mengalir keluar padat di dekat bagian
bawah dan kurang padat ke dalam air yang beredar di permukaan.
Selasa, 23 Oktober 2012
PASANG SURUT LAUT
Pasang Surut adalah fluktuasi muka air laut karena gaya tarik menarik benda-benda langit khususnya bulan dan matahari terhadap massa air di muka bumi.
Pasang Purnama (pasang paling besar) adalah pasang yang terjadi saat bulan, bumi, dan matahari terletak pada satu garis lurus.
Pasang Perbani adalah pasang yang terjadi saat bulan, bumi, dan matahari membentuk sudut 90 derajat.
Fungsi pasang surut adalah untuk menentukan elevasi bangunan-bangunan di pantai. Misalnya :
1) Elevasi puncak bangunan pemecah gelombang dan dermaga ditentukan oleh elevasi muka air pasang.
2) Kedalaman alur pelayaran dan perairan pelabuhan ditentukan oleh elevasi muka air surut.
Senin, 22 Oktober 2012
Gelombang Pantai
Gelombang adalah fluktuasi muka air laut yang diakibatkan oleh tiupan angin dan merambat ke arah pantai.
Macam-macam gelombang :
1) Gelombang di laut dalam
2) Gelombang di laut transisi
3) Gelombang di laut dangkal
Deformasi gelombang :
1) Refraksi
yaitu suatu fenomena di mana gelombang dibelokkan arahnya.
2) Difraksi
yaitu gelombang jika menemui penghalang akan terbelokkan ke belakang penghalang.
3) Refleksi
yaitu peristiwa pemantulan gelombang karena adanya penghalang.
4) Gelombang Pecah
gelombang pada satu tempat karena perubahan kedalaman akan pecah
Macam-macam gelombang :
1) Gelombang di laut dalam
2) Gelombang di laut transisi
3) Gelombang di laut dangkal
Deformasi gelombang :
1) Refraksi
yaitu suatu fenomena di mana gelombang dibelokkan arahnya.
2) Difraksi
yaitu gelombang jika menemui penghalang akan terbelokkan ke belakang penghalang.
3) Refleksi
yaitu peristiwa pemantulan gelombang karena adanya penghalang.
4) Gelombang Pecah
gelombang pada satu tempat karena perubahan kedalaman akan pecah
PANTAI
Potensi Pantai :
Ø
Pariwisata
Ø
Pelabuhan
Ø
Permukiman
Ø
Industri
Ø
Perikanan
Masalah Pantai :
Ø
Sedimentasi
Ø
Erosi
Ø
Land Subsiden (penurunan tanah)
Ø
Intrusi air laut
Pantai adalah daerah tepi laut yang dibatasi oleh pasang
tertinggi dan surut terendah.
Pesisir adalah wilayah tepi laut yang dipengaruhi laut
(pasang surut air laut, angin laut, intrusi laut).
Garis sempadan Pantai adalah daerah di daratan di sepanjang
pantai yang dapat menjaga kelestarian pantai (berkisar + 100 m dari
pantai).
Pantai memiliki kesetimbangan alami yang dinamis. Maksudnya
saat di suatu pantai terjadi erosi maka di pantai lain akan terjadi sedimentasi
dan suatu saat dapat kembali ke keadaan semula
Minggu, 21 Oktober 2012
Rawa Lebak
Lahan rawa lebak seringkali
didefinisikan sebagai lahan rawa non-pasang surut, yang karena posisinya di
dataran banjir sungai mendapat genangan secara periodik sekurang-kurangnya
sekali dalam setahun, yang berasal dari curah hujan dan/atau luapan banjir
sungai. Genangan yang membanjiri lahan lebak dapat terjadi lebih dari satu
kali, akibat curah hujan di wilayah tangkapan hujan di bagian hilir sungai
memiliki pola bimodal, yaitu dengan dua puncak musim hujan.
Istilah dan tipe lahan rawa lebak
adalah :
Renah, adalah bagian yang paling
tinggi dari tanggul sungai. Biasanya jarang kebanjiran, oleh karena itu umumnya
dimanfaatkan untuk rumah-rumah dan perkampungan penduduk.
Talang, adalah lahan darat atau
lahan kering yang tidak pernah kebanjiran, dan merupakan bagian dari wilayah
berombak sampai bergelombang, terdiri atas batuan sedimen, atau batuan volkan
masam.
Lebak Pematang, adalah sawah di
belakang perkampungan. dan merupakan sebagian dari wilayah tanggul sungai dan
sebagian wilayah dataran rawa belakang. Lama genangan banjir umumnya kurang
dari 3 bulan, atau minimal satu bulan dalam setahun. Tinggi genangan rata-rata
kurang dari 50 cm. Oleh karena genangan air banjir selalu dangkal, maka bagian
lebak ini sering juga disebut “Lebak Dangkal”.
Lebak Tengahan, adalah sawah
yang lebih jauh lagi dari perkampungan. Genangannya lebih dalam, antara 50
sampai 100 cm, selama kurang dari 3 bulan, atau antara 3-6 bulan. Masih
termasuk wilayah Lebak Tengahan, apabila genangannya dalam, lebih dari 100 cm,
tetapi jangka waktu genangannya relatif pendek, yaitu kurang dari 3 bulan.
Lebak Dalam, adalah bagian lebak
yang dalam airnya, dan sukar mengering kecuali pada musim kemarau panjang.
Disebut juga “lebak lebung”, tempat memelihara ikan yang tertangkap, waktu air
banjir telah surut. Tinggi air genangan umumnya lebih dari 100 cm, selama 3-6
bulan, atau lebih dari 6 bulan. Masih termasuk Lebak Dalam, apabila genangannya
lebih dangkal antara 50-100 cm, tetapi lama genangannya harus lebih dari enam
bulan secara berturut-turut dalam setahun.
RAWA
Lahan rawa
adalah lahan yang sepanjang tahun, atau selama waktu yang panjang dalam
setahun, selalu jenuh air (saturated) atau tergenang (waterlogged)
air dangkal. Dalam pustaka, lahan rawa sering disebut dengan berbagai istilah,
seperti “swamp”, “marsh”, “bog” dan “fen”, masing-masing
mempunyai arti yang berbeda.
Berdasarkan
pengaruh air pasang surut, khususnya sewaktu pasang besar (spring tides)
di musim hujan, bagian daerah aliran sungai di bagian bawah (down stream
area) dapat dibagi menjadi 3 (tiga) zona. Klasifikasi zona-zona wilayah rawa
ini telah diuraikan oleh Widjaja-Adhi et al. (1992), dan agak mendetail
oleh Subagyo (1997). Ketiga zona wilayah rawa tersebut adalah:
Ø Zona I : Wilayah rawa pasang surut air asin/payau
Wilayah
rawa pasang surut air asin/payau terdapat di bagian daratan yang bersambungan
dengan laut, khususnya di muara sungai besar, dan pulau-pulau delta di wilayah
dekat muara sungai besar.
Ø Zona II : Wilayah rawa pasang surut air tawar
Wilayah
pasang surut air tawar adalah wilayah rawa berikutnya ke arah hulu sungai.
Wilayahnya masih termasuk daerah aliran sungai bagian bawah, namun posisinya
lebih ke dalam ke arah daratan, atau ke arah hulu sungaI.
Ø Zona Ill : Wilayah rawa lebak, atau rawa non-pasang
surut
Wilayah
rawa lebak terletak lebih jauh lagi ke arah pedalaman, dan dimulai di wilayah
dimana pengaruh pasang surut sudah tidak ada lagi. Oleh karena itu, rawa lebak
sering disebut sebagai rawa pedalaman, atau rawa non-pasang surut.
Langganan:
Postingan (Atom)